Minggu, 15 Oktober 2023

Tentang PTS PAI: Ga Habis Pikri diluar Nurul


Pak, gampang ya soalnya

Pak, soalnya filsafat banget

Pak, kok susah ya soalnya

Pak, lain kali soalnya jangan begitu ya

Pak, ampun mau logout aja

Begitulah seliweran komentar dari teman-teman yang aku rawat keislamannya di masing-masing kelas dan angkatan. Aku tentu bisa memahami psikologis mental mereka ketika berhadapan dengan soal-soal yang aku buat sendiri tanpa mencuil sedikit pun soal dan kata kunci dari LKS yang mereka beli.

Sengaja memang, aku membuat soal-soal tersebut lebih bersifat pemahaman dibandingkan hafalan, mungkin dikarenakan pikiran mereka lebih bersifat hafalan, memang agak sulit untuk menjawab soal-soal yang aku buat, terlebih disana aku banyak meminjam istilah filsafat. Tentu, aku dengan sadar dan sengaja membuat itu semua untuk melatih kewarasan berpikir mereka.

Sebetulnya, soal yang aku buat cukup sederhana, akan tetapi, dikarenakan pikiran mereka biasa dilatih menghafal bukan memahami, maka pasti mereka mendapat kesulitan. Walau demikian, biarlah, hitung-hitung menyiram pikiran yang sudah lama tak tersiram, hitung-hitung memberi makan pikiran yang sudah lama berpuasa.

Lagipula, mata Pelajaran Pendidikan agama islam dan budi pekerti ini memiliki orientasi yang lebih praktis untuk mereka. Orientasi praktis itu adalah attitude, hal ini, selain memang banyak ditekankan dalam kurikulum Merdeka, memang merupakan tujuan utama pengutusan nabi Muhammad, sebagaimana yang ia katakana sendiri, aku di utus untuk menyempurnakan akhlak.

Apabila orientasi itu adalah akhlak, tentu dengan tidak menyepelekan hasil ulangan mereka, maka yang seharusnya menjadi perhatian saya dan teman-teman berpikir saya adalah attitude itu sendiri. Sebab, jikalau Pendidikan agama islam ini dilihat dari sudut nilai, tentu saja itu tidak akan pernah benar, sebagaimana dikatakan pula oleh pak Quraish Shihab dalam bukunya ‘Yang Hilang Dari Kita: Akhlak’, bahwa semakin baik keislaman seseorang maka semakin baik pula akhlaknya. Karena itu, tidak ragu lagi, yang perlu menjadi perhatian adalah akhlak itu sendiri, atau dalam kata lain, nilai PTS (Penilaian Tengah Semester) dan PAS (Penilaian Akhir Semester) -nanti- betapapun berat dan sulitnya, atau seberapapun kecilnya, tentu saja tidak akan mempengaruhi kualitas keislaman seseorang di dalam dunia yang serba pragmatis ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Goodbye Instagram: A Soul's Journey to Allah That Was Paused

    Aku sepenuhnya sudah meyakini kebenaran bahwa hakikat diriku adalah jiwaku. Jiwaku ini yang tidak sempurna berasal dari Allah. Ini ada...