Pak, gampang ya soalnya
Pak, soalnya filsafat banget
Pak, kok susah ya soalnya
Pak, lain kali soalnya jangan
begitu ya
Pak, ampun mau logout aja
Begitulah seliweran komentar dari
teman-teman yang aku rawat keislamannya di masing-masing kelas dan angkatan.
Aku tentu bisa memahami psikologis mental mereka ketika berhadapan dengan
soal-soal yang aku buat sendiri tanpa mencuil sedikit pun soal dan kata kunci
dari LKS yang mereka beli.
Sengaja memang, aku membuat
soal-soal tersebut lebih bersifat pemahaman dibandingkan hafalan, mungkin
dikarenakan pikiran mereka lebih bersifat hafalan, memang agak sulit untuk
menjawab soal-soal yang aku buat, terlebih disana aku banyak meminjam istilah
filsafat. Tentu, aku dengan sadar dan sengaja membuat itu semua untuk melatih
kewarasan berpikir mereka.
Sebetulnya, soal yang aku buat
cukup sederhana, akan tetapi, dikarenakan pikiran mereka biasa dilatih
menghafal bukan memahami, maka pasti mereka mendapat kesulitan. Walau demikian,
biarlah, hitung-hitung menyiram pikiran yang sudah lama tak tersiram,
hitung-hitung memberi makan pikiran yang sudah lama berpuasa.
Lagipula, mata Pelajaran
Pendidikan agama islam dan budi pekerti ini memiliki orientasi yang lebih
praktis untuk mereka. Orientasi praktis itu adalah attitude, hal ini,
selain memang banyak ditekankan dalam kurikulum Merdeka, memang merupakan
tujuan utama pengutusan nabi Muhammad, sebagaimana yang ia katakana sendiri, aku
di utus untuk menyempurnakan akhlak.
Apabila orientasi itu adalah akhlak, tentu dengan tidak menyepelekan hasil ulangan mereka, maka yang seharusnya menjadi perhatian saya dan teman-teman berpikir saya adalah attitude itu sendiri. Sebab, jikalau Pendidikan agama islam ini dilihat dari sudut nilai, tentu saja itu tidak akan pernah benar, sebagaimana dikatakan pula oleh pak Quraish Shihab dalam bukunya ‘Yang Hilang Dari Kita: Akhlak’, bahwa semakin baik keislaman seseorang maka semakin baik pula akhlaknya. Karena itu, tidak ragu lagi, yang perlu menjadi perhatian adalah akhlak itu sendiri, atau dalam kata lain, nilai PTS (Penilaian Tengah Semester) dan PAS (Penilaian Akhir Semester) -nanti- betapapun berat dan sulitnya, atau seberapapun kecilnya, tentu saja tidak akan mempengaruhi kualitas keislaman seseorang di dalam dunia yang serba pragmatis ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar