Untukmu, calon pengantinku, ku tulis kisah ini di pagi hari ku yang panjang, karena aku
sudah bukan dan tak akan kembali lagi
menjadi manusia malam, sebab mulai saat ini aku hendak mengurangi cahaya yang
memancar dari bulan dan bintang di atas pena itu !
Untukmu, calon pengantinku, kini tak akan ada lagi tangan wanita yang berhak menyentuh tanganku
selain dirimu, dan tangan ibuku…
Untukmu, wanita
yang akan menemaniku di masa depan. Kamu? siapa
kamu? siapa namamu? dimana
kamu berada? Aku menantimu
bersama semua pengabdianku yang tertunda, bersama
segenap cinta yang tak akan sempurna, bila
engkau tak kunjung hadir di hadapanku.
Untukmu, calon pengantinku yang aku tak
tahu dimana kamu berada, suatu saat bila engkau datang, tolong cintai aku
karena Allah, jadilah ibu dalam mendidik anak-anak ku, izinkan ikhtiar dan doa
ku menyatu bersama senyum di wajah teduhmu, izinkan cinta dan rinduku terpatri
kuat didalam hati dan pikiranmu.
Untukmu, calon pengantinku yang entah
sedang apa, ketahuilah, aku ini adalah orang asing untukmu, nanti, terangkanlah,
apa-apa yang tidak aku mengerti darimu, terangkanlah, apa-apa yang tidak engkau
sukai, agar aku bisa mengenalmu secara utuh.
Untukmu, calon pengantinku yang sedang
memantaskan dirinya dihadapan ALLAH, ketahuilah, bahwa akupun disini selalu mendoakan
agar engkau selalu sehat, mulai kini aku hanya akan menantimu dalam taat, menanti
untuk menjadi belahan jiwamu, menanti untuk menjadi penyejuk hatimu..
Dan aku menanti menjadi suami
untukmu……
sampai bertemu pada suatu masa.....
Wahai calon pengantinku.................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar