Kamis, 18 Mei 2023

Senyuman Ritmis

Senyuman Ritmis

Duhai Merona Mata itu, hingga saya agak malu untuk menyapa ! akankah saya harus membaca surat yusuf terlebih dahulu ? tidak tidak, bukan untuk tujuan seperti itu surat al-Qur’an dibacakan !, halahh bacakan sajalah, lagi pula saya tidak boleh tinggal diam melihat bedak dan lipstik yang bernyali itu menyentuh wajah anda.

Lihat ! sekarang lebih menjengkelkan lagi saat debu-debu itu dengan bebas menyentuh bibir anda, mereka beralasan bahwa angin yang membawanya, tetapi untunglah anda segera menghapusnya, saya yakin, anda bukanlah wanita yang datang memberi senyuman lalu pergi meninggalkan bayang, istirahatlah, keringat itu mulai membuat saya emosi.

Apakah anda tidak mendengar bahwa angin itu sedang membuat saya panas ? dia dengan seenak jidat menyentuh anda dari tadi ! hingga anda melepas senyuman itu, sebuah senyuman yang berada diantara dua tawa.

Tapi sungguh aneh, mengapa anda mengeluarkan air mata ? mungkinkah semalam lantunan petir membuat anda takut ? segera beri tahu saya, saya akan memberi pelajaran rumah kepada para petir itu, tak peduli seberapa terang cahayanya, karena cahaya itu sudah tergradasi, jadi saya akan baik-baik saja.

Anda harus segera menutupi tubuh anda, karena apabila dibuka, jangankan saya, alam pun akan bernafsu ! Tapi, sungguh saya sangat cemburu kepada pakaian itu !

Dasar bodoh ! saya tentunya tidak akan lagi memasukkan opsi wanita yang belum pernah hidup sebagai santri, saya sangat mencintai seorang santriawati ! iya, itu adalah anda ! tapi jangan tunggu saya, karena baik anda maupun saya, adalah makhluk fana yang tidak mengetahui dimensi waktu !

Maaf mengganggu, segeralah beristirahat, saya akan selalu berada di ujung kaki anda yang penuh dengan kehangatan itu, sampai jumpa lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Goodbye Instagram: A Soul's Journey to Allah That Was Paused

    Aku sepenuhnya sudah meyakini kebenaran bahwa hakikat diriku adalah jiwaku. Jiwaku ini yang tidak sempurna berasal dari Allah. Ini ada...