Minggu, 15 Oktober 2023

Sampaikan Islam dengan Indah



Judul Buku      : Alkimia Cinta: Mendaras Makrifat Melalui Syair dan Syarahnya

Penulis             : Dr. Haidar Bagir

ISBN               :978-602-291-848-6

Halaman          : (XIV, 128 hlm)

Tahun Terbit   : 2022

Alkimia cinta adalah buku yang segar dalam menyampaikan pemikiran Irfan teoritis di Indonesia, layaknya Jalaludin Rumi, Haidar Bagir menuliskan buku ini melalui kalimat puisi kemudian memberikan syarah terhadap puisi tersebut. Sungguh buah karya yang mengagumkan, seseorang akan tergugah hatinya dalam memahami islam tanpa perlu mengerutkan dahi.

Buku setebal 128 halaman ini sangat perlu dibaca oleh setiap orang, karena Haidar Bagir menyajikannya secara indah namun tetap tersistematis. Bahkan, dengan membaca buku ini, kita dapat membaca pikiran seseorang yang cenderung materialis atau imaterialis. Keunikan buku ini terletak pada kesederhanannya dalam menuangkan ide.

Buku ini banyak terpengaruh oleh tasawuf nya Ibn Arabi. Salah satu tokoh tasawuf terbesar sepanjang sejarah pemikiran islam. Dalam syair kesembilan, Haidar Bagir menuliskan:

Cinta

“Tiada dipuja selain sang cinta

Dia

Kalau bukan oleh cinta

Dia gaib selamanya

Di kedalaman cinta saja

Dia bisa ditemui

Memang,

Apalagi agama

Jika bukan cinta ?

Sabda putra Arabi dari Murcia

“Agamaku agama cinta

Kemana pun kafilah cinta menuju

Di situ kudapati agamaku”

Penyampaian yang indah, menurut Haidar Bagir, Allah sendiri yang menyebut dirinya dengan Cinta sebagaimana tercantum dalam Al Qur’an nama-nama-Nya seperti al-Rahman, al-Muhibb, al-Wadud. Dan motif penciptaan alam raya ini adalah kecintaannya, jika bukan karena cinta, tak akan ada ciptaan apapun. Bahkan salah seorang sufi penerus pemikiran Ibn Arabi yang bernama Fakhrudin ‘Iraqi bersyahadat dengan kalimat “Tiada yang patut disembah kecuali Cinta”.

Buku ini memang sangat kuat dipengaruhi oleh pemikiran Irfan Ibn Arabi, namun karena gaya penulisan yang dibuat sederhana, Haidar Bagir mampu menyampaikan pemikiran Ibn ‘Arabi kepada pembaca yang mungkin saja tidak pernah mengenal siapa itu Ibn Arabi selama hidupnya. Hal menarik lainnya adalah adanya gambar ilustrasi disetiap puisinya, sehingga mampu memberikan daya imajinasi kuat pada pembacanya.

Buku yang sangat recommended bagi manusia modern, terutama yang sangat cenderung pada hal-hal materi, pada syair ke 29 Haidar Bagir menuliskan:

Jasadmu ringkih

Berkalang bumi

Tapi ruhmu samawi

Tak inginkah Kembali ?

Tidakkah ganjil

Menukar hidup abadi

Dengan main komedi sebentar

Yang mengelabui

Padahal kapan saja

Kau bisa mati ?

Absurd sekali

Jual duniamu

Beli dirimu yang asli

Lalu tenteramlah

Dalam pelukan pujaan hati

Beragam platform yang dapat mengelabui daya empiris manusia adalah hal yang sangat berbahaya jika tidak digunakan sebagaimana mestinya, katakanlah Instagram sebagai contoh, Instagram mampu merubah seorang yang kurang enak dilihat menjadi semanis madu yang sedang dilahap oleh Cinderella. Bukankah hal itu menipu ?

Banyak remaja di era sekarang sangat mementingkan aspek materi hidupnya, seperti merawat wajah. Dalam puisi tersebut, Haidar Bagir mengingatkan bahwa jasad adalah hal yang fana, yang abadi adalah ruh. Maka rawatlah ruhmu melebihi perawatanmu terhadap wajahmu. Merawat ruh melalui mujahadah an nafs, dan bentuk penyucian jiwa lainnya.

Namun, walau memiliki banyak kelebihan, buku tetap memiliki kekurangan. Yakni tidak adanya daftar Pustaka di akhir buku. Bagi saya, penulisan daftar Pustaka adalah hal yang wajib dilakukan oleh seorang penulis buku, dengan daftar Pustaka tersebut, pembaca yang Budiman dapat melanjutkan rasa penasarannya dalam mempelajari isi buku. Jika boleh dinilai 1 sampai 10, buku ini bernilai 8.

Meski demikian, bagi anda yang hari ini mengalami kegersangan spiritual, buku dapat menghantarkan anda menuju dunia spiritual yang sangat menjanjikan, modernitas adalah rasionalitas, Allah memberikan akal kepada manusia untuk digunakan sebagaimana mestinya, yakni untuk mengetahui hal apa dan aktivitas apa yang dapat menghantarkan manusia Kembali menuju kepada Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Goodbye Instagram: A Soul's Journey to Allah That Was Paused

    Aku sepenuhnya sudah meyakini kebenaran bahwa hakikat diriku adalah jiwaku. Jiwaku ini yang tidak sempurna berasal dari Allah. Ini ada...