Judul Buku : Alkimia Cinta: Mendaras Makrifat Melalui Syair dan Syarahnya
Penulis :
Dr. Haidar Bagir
ISBN :978-602-291-848-6
Halaman :
(XIV, 128 hlm)
Tahun Terbit : 2022
Alkimia cinta adalah buku yang segar dalam menyampaikan pemikiran Irfan
teoritis di Indonesia, layaknya Jalaludin Rumi, Haidar Bagir menuliskan buku
ini melalui kalimat puisi kemudian memberikan syarah terhadap puisi tersebut.
Sungguh buah karya yang mengagumkan, seseorang akan tergugah hatinya dalam
memahami islam tanpa perlu mengerutkan dahi.
Buku setebal 128 halaman ini sangat perlu dibaca oleh setiap orang,
karena Haidar Bagir menyajikannya secara indah namun tetap tersistematis.
Bahkan, dengan membaca buku ini, kita dapat membaca pikiran seseorang yang
cenderung materialis atau imaterialis. Keunikan buku ini terletak pada
kesederhanannya dalam menuangkan ide.
Buku ini banyak terpengaruh oleh tasawuf nya Ibn Arabi. Salah satu tokoh
tasawuf terbesar sepanjang sejarah pemikiran islam. Dalam syair kesembilan,
Haidar Bagir menuliskan:
Cinta
“Tiada dipuja selain sang cinta
Dia
Kalau bukan oleh cinta
Dia gaib selamanya
Di kedalaman cinta saja
Dia bisa ditemui
Memang,
Apalagi agama
Jika bukan cinta ?
Sabda putra Arabi dari Murcia
“Agamaku agama cinta
Kemana pun kafilah cinta menuju
Di situ kudapati agamaku”
Penyampaian yang indah, menurut Haidar Bagir, Allah sendiri yang
menyebut dirinya dengan Cinta sebagaimana tercantum dalam Al Qur’an
nama-nama-Nya seperti al-Rahman, al-Muhibb, al-Wadud. Dan motif penciptaan alam
raya ini adalah kecintaannya, jika bukan karena cinta, tak akan ada ciptaan
apapun. Bahkan salah seorang sufi penerus pemikiran Ibn Arabi yang bernama
Fakhrudin ‘Iraqi bersyahadat dengan kalimat “Tiada yang patut disembah kecuali
Cinta”.
Buku ini memang sangat kuat dipengaruhi oleh pemikiran Irfan Ibn Arabi,
namun karena gaya penulisan yang dibuat sederhana, Haidar Bagir mampu
menyampaikan pemikiran Ibn ‘Arabi kepada pembaca yang mungkin saja tidak pernah
mengenal siapa itu Ibn Arabi selama hidupnya. Hal menarik lainnya adalah adanya
gambar ilustrasi disetiap puisinya, sehingga mampu memberikan daya imajinasi
kuat pada pembacanya.
Buku yang sangat recommended bagi manusia modern, terutama yang sangat
cenderung pada hal-hal materi, pada syair ke 29 Haidar Bagir menuliskan:
Jasadmu ringkih
Berkalang bumi
Tapi ruhmu samawi
Tak inginkah Kembali ?
Tidakkah ganjil
Menukar hidup abadi
Dengan main komedi sebentar
Yang mengelabui
Padahal kapan saja
Kau bisa mati ?
Absurd sekali
Jual duniamu
Beli dirimu yang asli
Lalu tenteramlah
Dalam pelukan pujaan hati
Beragam platform yang dapat mengelabui daya empiris manusia adalah hal
yang sangat berbahaya jika tidak digunakan sebagaimana mestinya, katakanlah
Instagram sebagai contoh, Instagram mampu merubah seorang yang kurang enak
dilihat menjadi semanis madu yang sedang dilahap oleh Cinderella. Bukankah hal
itu menipu ?
Banyak remaja di era sekarang sangat mementingkan aspek materi hidupnya,
seperti merawat wajah. Dalam puisi tersebut, Haidar Bagir mengingatkan bahwa
jasad adalah hal yang fana, yang abadi adalah ruh. Maka rawatlah ruhmu melebihi
perawatanmu terhadap wajahmu. Merawat ruh melalui mujahadah an nafs, dan bentuk
penyucian jiwa lainnya.
Namun, walau memiliki banyak kelebihan, buku tetap memiliki kekurangan.
Yakni tidak adanya daftar Pustaka di akhir buku. Bagi saya, penulisan daftar
Pustaka adalah hal yang wajib dilakukan oleh seorang penulis buku, dengan
daftar Pustaka tersebut, pembaca yang Budiman dapat melanjutkan rasa penasarannya
dalam mempelajari isi buku. Jika boleh dinilai 1 sampai 10, buku ini bernilai
8.
Meski demikian, bagi anda yang hari ini mengalami kegersangan spiritual,
buku dapat menghantarkan anda menuju dunia spiritual yang sangat menjanjikan,
modernitas adalah rasionalitas, Allah memberikan akal kepada manusia untuk
digunakan sebagaimana mestinya, yakni untuk mengetahui hal apa dan aktivitas
apa yang dapat menghantarkan manusia Kembali menuju kepada Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar