Imam Ghazali adalah salah satu pemikir nyentrik sepanjang
sejarah pemikiran islam. Ulama kelahiran Thus, Persia tahun 1058 M ini memiliki
peranan penting dalam sejarah pemikiran islam, khususnya di dunia sunni. Karyanya
Bidayat Al Hidayah memberikan gambaran praktis bagi seorang muslim dalam
menjalani kehidupan sehari-hari, gaya pikiran semacam ini dikenal dengan
Tasawuf ‘amali.
Bagi Al Ghazali, seorang muslim yang masih diberikan nafas
kehidupan hanya memiliki dua pilihan, pertama adalah tidak melakukan maksiat,
kedua adalah beribadah. Point pertama tentunya lebih sulit, karena ibadah dapat
dilakukan oleh siapapun, namun benar-benar menjaga diri dari maksiat adalah hal
yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang shaleh.
Karena itu, perlu kiranya seorang muslim mengetahui
bagaimana menggunakan waktu sebaik-baiknya dari mulai bangun tidur hingga tidur
Kembali. Morning Person merupakan salah satu momen seseorang dapat dengan baik
mengatur waktu, selain itu morning person juga memberikan efek yang baik bagi
Kesehatan dan mental.
Lantas bagaimana menggunakan waktu di pagi hari dengan baik
? apakah sama antara seorang muslim dan
non muslim dalam menggunakan waktunya di pagi hari ? jika sama, lantas untuk
apa islam hadir sebagai petunjuk hidup manusia ? selain itu, jika seorang
muslim dan non muslim sama dalam menggunakan waktunya, bagaimana seorang muslim
tersebut mampu menuju kepada Eksistensi sesungguhnya ? yang ke-islamannya
sendiri merupakan anugerah dari sang Eksistens tersebut yakni Allah SWT. Al
Qur’an menyatakan Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, ayat tersebut memberikan
isyarah kepada seorang muslim untuk melakukan aktivitas yang memang tertuju
kepada-Nya.
Al Ghazali sebagai seorang pemikir islam tentunya memberikan
solusi atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, melalui pandangan dunianya, Al
Ghazali memberikan tips & trik dalam menggunakan waktu di pagi hari agar lebih
produktif. Hal pertama adalah mengingat Allah pada saat mata terbuka setelah
tidur kemudian membacakan doa bangun tidur. Hal demikian diperlukan mengingat setiap
aktivitas kita tidak lain merupakan irodat Allah, maka bangun dari tidur
merupakan anugerah, karena banyak manusia yang tidak terbangun lagi dari
tidurnya.
Hal kedua adalah mempersiapkan diri untuk sholat shubuh,
persiapan itu meliputi beberapa tahapan, tahapan pertama adalah memasuki kamar
mandi kemudian tidak lupa membaca doa, tahapan kedua adalah berwudhu tidak lupa
dengan bacaan-bacaan di setiap rukun wudhunya, setelah selesai wudhu, tidak
lupa membaca doa selesai wudhu. Jika anda memiliki hadats besar, hendaklah
untuk mandi besar terlebih dahulu dengan aturan fiqih yang ada.
Jika anda tinggal ditempat yang sulit mendapatkan air, maka
anda diperkenankan untuk tayamum dengan aturan yang disesuaikan dengan fiqih.
Hal ketiga adalah menunaikan shalat, Al Ghazali sendiri memberi arahan untuk
menunaikan shalat di Masjid, karena dengan datang ke masjid, seseorang akan
mendapatkan tambahan pahala jika ia meniatkan diri untuk I’tikaf. Namun, karena
sholat berjamaah hukumnya sunnah, jika anda tidak mampu, maka diperbolehkan
shalat dirumah.
Selain I’tikaf, Al Ghazali memandang kelebihan lain Ketika seseorang
datang ke Masjid, yakni menjawab setiap kalimat adzan saat Muadzin
mengumandangkannya. Setalah melaksanakan sholat shubuh, hendaknya anda jangan
langsung pergi untuk tidur atau bermain handphone atau lain sebagainya. Antara
shubuh dan terbit matahari itu, ada empat hal yang harus anda lakukan, yakni
membaca Al Qur’an, memuji Allah, berdoa dan bertafakur.
Al Ghazali secara lebih spesifik memberi arahan untuk
merenungkan dosa dan kemaksiatan yang telah dilakukan, selagi bertafakur, anda
dapat sekaligus mengatur waktu kegiatan anda pada hari itu, namun jangan
lupakan hal berikut, pertama tetapkanlah bahwa sepanjang hari itu seluruh
kegiatan anda haruslah disandarkan pada tindak kepatuhan yakni dilakukan karena
ingin mendapatkan ridha Allah SWT, kedua pikirkanlah bagaimana hal pertama
dapat terlaksana, ketiga, anda jangan lalai terhadap kematian.
Hal selanjutnya, yakni hal keempat yang harus anda lakukan
agar pagi hari anda menjadi produktif adalah memulainya dengan shalat dhuha,
tunaikanlah sholat paling sedikit sebanyak satu kali. Selanjutnya, Al Ghazali
memberikan empat kegiatan yang jika anda lakukan itu menandakan anda seorang
muslim sejati, namun empat hal ini jangan sampai menganggu susunan kegiatan
yang sudah anda catat, bahkan bisa dibarengi sekaligus, hal ini dinamakan multitasking.
Empat kegiatan tersebut, yang pertama adalah menuntut ilmu
yang bermanfaat. Ilmu bermanfaat itu meliputi seluruh ilmu yang mengandung
tujuan keislaman, namun lebih spesifik kepada ilmu fiqih dan tasawuf. Bagi Al
Ghazali, kedua ilmu tersebut dapat menghantarkan seseorang semakin taqwa, dan
ini memang point yang ingin dicapai. Ilmu bermanfaat adalah ilmu yang
menghantarkan seseorang menjadi lebih taqwa kepada Allah SWT.
Kedua adalah menunaikan beragam ibadah, seperti shalat
hajat, shalat sunnah wudhu, dan shalat sunnah lainnya. Ibadah lain yang dapat
dilakukan adalah membaca Al Qur’an, sebagai sebuah wahyu dari Allah, Al Qur’an
memang memiliki daya tarik sendiri bagi seorang muslim, sudah banyak ilmu
pengetahuan yang lahir dari Al Qur’an, bahkan sains sekalipun seperti Jabir Ibn
Hayyan seorang bapak kimiya, mendapatkan inspirasinya dari Al Qur’an. Intinya, membaca Al Qur’an merupakan aktivitas
produktif seorang muslim di pagi hari.
Ketiga adalah menyibukkan diri dalam membantu sesama muslim.
Kalimat membantu yang digunakan Al Ghazali bisa beragam pengaplikasiannya,
seperti membantu teman atau keluarga yang sakit. Bahkan dalam kitab Nasoihul
Ibad karangan Syekh Nawawi Al Bantani, membantu sesama muslim sama saja dengan
memasukkan kebahagiaan kepada seorang muslim, dan ini adalah amal saleh yang
paling utama, seseorang yang menjalankan hal ini termasuk ke dalam hamba yang
di cintai oleh Allah.
Keempat adalah mencari nafkah, entah nafkah bagi diri
sendiri maupun bagi keluarga. Al Ghazali sendiri tidak mencantumkan gender
dalam pembahasan ini, artinya ada sebuah kesetaraan gender dalam melaksanakan
hal keempat ini. Mencari nafkah adalah salah satu bentuk penghargaan dalam
hidup, karena telah menggunakan segala daya epistemik yang diberikan oleh Allah
SWT.
Demikian, empat hal yang dapat dilakukan oleh seorang muslim
di pagi hari. Adapun bagi anda yang belum mampu bangun di pagi hari, teruslah
untuk mencoba bangun di pagi hari, karena tidur di pagi hari sendiri memberikan
banyak efek pada tubuh terutama pada pikiran, daya ingat bisa saja melemah
karena banyak tidur di pagi hari. Semoga semua dari kita mampu melaksanakan
keempat hal ini secara istiqomah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar