Minggu, 15 Oktober 2023

Morning Person ala Imam Al Ghazali

 

Imam Ghazali adalah salah satu pemikir nyentrik sepanjang sejarah pemikiran islam. Ulama kelahiran Thus, Persia tahun 1058 M ini memiliki peranan penting dalam sejarah pemikiran islam, khususnya di dunia sunni. Karyanya Bidayat Al Hidayah memberikan gambaran praktis bagi seorang muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari, gaya pikiran semacam ini dikenal dengan Tasawuf ‘amali. (Lathif, 2020)

Bagi Al Ghazali, seorang muslim yang masih diberikan nafas kehidupan hanya memiliki dua pilihan, pertama adalah tidak melakukan maksiat, kedua adalah beribadah. Point pertama tentunya lebih sulit, karena ibadah dapat dilakukan oleh siapapun, namun benar-benar menjaga diri dari maksiat adalah hal yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang shaleh. (Ghazali, 2017)

Karena itu, perlu kiranya seorang muslim mengetahui bagaimana menggunakan waktu sebaik-baiknya dari mulai bangun tidur hingga tidur Kembali. Morning Person merupakan salah satu momen seseorang dapat dengan baik mengatur waktu, selain itu morning person juga memberikan efek yang baik bagi Kesehatan dan mental.

Lantas bagaimana menggunakan waktu di pagi hari dengan baik ? apakah sama antara seorang  muslim dan non muslim dalam menggunakan waktunya di pagi hari ? jika sama, lantas untuk apa islam hadir sebagai petunjuk hidup manusia ? selain itu, jika seorang muslim dan non muslim sama dalam menggunakan waktunya, bagaimana seorang muslim tersebut mampu menuju kepada Eksistensi sesungguhnya ? yang ke-islamannya sendiri merupakan anugerah dari sang Eksistens tersebut yakni Allah SWT. Al Qur’an menyatakan Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, ayat tersebut memberikan isyarah kepada seorang muslim untuk melakukan aktivitas yang memang tertuju kepada-Nya.

Al Ghazali sebagai seorang pemikir islam tentunya memberikan solusi atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, melalui pandangan dunianya, Al Ghazali memberikan tips & trik dalam menggunakan waktu di pagi hari agar lebih produktif. Hal pertama adalah mengingat Allah pada saat mata terbuka setelah tidur kemudian membacakan doa bangun tidur. Hal demikian diperlukan mengingat setiap aktivitas kita tidak lain merupakan irodat Allah, maka bangun dari tidur merupakan anugerah, karena banyak manusia yang tidak terbangun lagi dari tidurnya.

Hal kedua adalah mempersiapkan diri untuk sholat shubuh, persiapan itu meliputi beberapa tahapan, tahapan pertama adalah memasuki kamar mandi kemudian tidak lupa membaca doa, tahapan kedua adalah berwudhu tidak lupa dengan bacaan-bacaan di setiap rukun wudhunya, setelah selesai wudhu, tidak lupa membaca doa selesai wudhu. Jika anda memiliki hadats besar, hendaklah untuk mandi besar terlebih dahulu dengan aturan fiqih yang ada.

Jika anda tinggal ditempat yang sulit mendapatkan air, maka anda diperkenankan untuk tayamum dengan aturan yang disesuaikan dengan fiqih. Hal ketiga adalah menunaikan shalat, Al Ghazali sendiri memberi arahan untuk menunaikan shalat di Masjid, karena dengan datang ke masjid, seseorang akan mendapatkan tambahan pahala jika ia meniatkan diri untuk I’tikaf. Namun, karena sholat berjamaah hukumnya sunnah, jika anda tidak mampu, maka diperbolehkan shalat dirumah.

Selain I’tikaf, Al Ghazali memandang kelebihan lain Ketika seseorang datang ke Masjid, yakni menjawab setiap kalimat adzan saat Muadzin mengumandangkannya. Setalah melaksanakan sholat shubuh, hendaknya anda jangan langsung pergi untuk tidur atau bermain handphone atau lain sebagainya. Antara shubuh dan terbit matahari itu, ada empat hal yang harus anda lakukan, yakni membaca Al Qur’an, memuji Allah, berdoa dan bertafakur.

Al Ghazali secara lebih spesifik memberi arahan untuk merenungkan dosa dan kemaksiatan yang telah dilakukan, selagi bertafakur, anda dapat sekaligus mengatur waktu kegiatan anda pada hari itu, namun jangan lupakan hal berikut, pertama tetapkanlah bahwa sepanjang hari itu seluruh kegiatan anda haruslah disandarkan pada tindak kepatuhan yakni dilakukan karena ingin mendapatkan ridha Allah SWT, kedua pikirkanlah bagaimana hal pertama dapat terlaksana, ketiga, anda jangan lalai terhadap kematian.

Hal selanjutnya, yakni hal keempat yang harus anda lakukan agar pagi hari anda menjadi produktif adalah memulainya dengan shalat dhuha, tunaikanlah sholat paling sedikit sebanyak satu kali. Selanjutnya, Al Ghazali memberikan empat kegiatan yang jika anda lakukan itu menandakan anda seorang muslim sejati, namun empat hal ini jangan sampai menganggu susunan kegiatan yang sudah anda catat, bahkan bisa dibarengi sekaligus, hal ini dinamakan multitasking.

Empat kegiatan tersebut, yang pertama adalah menuntut ilmu yang bermanfaat. Ilmu bermanfaat itu meliputi seluruh ilmu yang mengandung tujuan keislaman, namun lebih spesifik kepada ilmu fiqih dan tasawuf. Bagi Al Ghazali, kedua ilmu tersebut dapat menghantarkan seseorang semakin taqwa, dan ini memang point yang ingin dicapai. Ilmu bermanfaat adalah ilmu yang menghantarkan seseorang menjadi lebih taqwa kepada Allah SWT.

Kedua adalah menunaikan beragam ibadah, seperti shalat hajat, shalat sunnah wudhu, dan shalat sunnah lainnya. Ibadah lain yang dapat dilakukan adalah membaca Al Qur’an, sebagai sebuah wahyu dari Allah, Al Qur’an memang memiliki daya tarik sendiri bagi seorang muslim, sudah banyak ilmu pengetahuan yang lahir dari Al Qur’an, bahkan sains sekalipun seperti Jabir Ibn Hayyan seorang bapak kimiya, mendapatkan inspirasinya dari Al Qur’an.  Intinya, membaca Al Qur’an merupakan aktivitas produktif seorang muslim di pagi hari. (Ghazali, 2017)

Ketiga adalah menyibukkan diri dalam membantu sesama muslim. Kalimat membantu yang digunakan Al Ghazali bisa beragam pengaplikasiannya, seperti membantu teman atau keluarga yang sakit. Bahkan dalam kitab Nasoihul Ibad karangan Syekh Nawawi Al Bantani, membantu sesama muslim sama saja dengan memasukkan kebahagiaan kepada seorang muslim, dan ini adalah amal saleh yang paling utama, seseorang yang menjalankan hal ini termasuk ke dalam hamba yang di cintai oleh Allah. (Bantani, 2005)

Keempat adalah mencari nafkah, entah nafkah bagi diri sendiri maupun bagi keluarga. Al Ghazali sendiri tidak mencantumkan gender dalam pembahasan ini, artinya ada sebuah kesetaraan gender dalam melaksanakan hal keempat ini. Mencari nafkah adalah salah satu bentuk penghargaan dalam hidup, karena telah menggunakan segala daya epistemik yang diberikan oleh Allah SWT. (Ghazali, 2017)

Demikian, empat hal yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di pagi hari. Adapun bagi anda yang belum mampu bangun di pagi hari, teruslah untuk mencoba bangun di pagi hari, karena tidur di pagi hari sendiri memberikan banyak efek pada tubuh terutama pada pikiran, daya ingat bisa saja melemah karena banyak tidur di pagi hari. Semoga semua dari kita mampu melaksanakan keempat hal ini secara istiqomah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Goodbye Instagram: A Soul's Journey to Allah That Was Paused

    Aku sepenuhnya sudah meyakini kebenaran bahwa hakikat diriku adalah jiwaku. Jiwaku ini yang tidak sempurna berasal dari Allah. Ini ada...