Kamis, 07 September 2023

Cemburu Kepada Kaca

 

Gemericik panggilan dari sang angin terus menyebut-nyebut namaku siang ini, entah apa yang dikatakannya, tidak begitu jelas.

“ halareges raulek ada hisak ngay nimreceb anasid”

Begitu kata angin, tidak jelas bukan ? memang angin sering begitu ! dasar angin kurang ajar !.

Tapi aku tetap keluar, karena memang jam mengajar sudah selesai. Ketika hendak melangkah, memang ada perdebatan antara kaki kiri dan kanan ku,

“siapa yang duluan ?” ucap pikiranku kepada para kaki

“ gua saja” kata para kaki

“gua saja, soalnya gua lebih kuat” kata kaki kanan

“iyadahhh, gua ngalah, padahal nanti kalo ada yang nikahin, tapi nanti gantian gua ya kalo ngelamar cewek ? yaudah dah, lu aja sekarang !” jawab kaki kanan.

Perdebatan itu dimenangkan oleh kaki kanan. Kemudian aku segera melahkan keluar, perlahan, mengatur ritme pernafasanku, agar oksigen dapat bercumbu terlebih dahulu dengan paru-paru dan rambut-rambut hidungku.

Tampak kaca sedang tersenyum malu,

“Anjirr, kaca sialan, berani-beraninya berhadapan dengan sang gadis buah hati belahan jantung !” kataku.

Tadinya hendak aku memukul kaca itu, tapi kemudian gadis itu tersenyum,

“its okeyyy, aku mengalah untuk hari ini, aku berdoa kepada Tuhan agar kaca itu diberikan punishment akibat telah berkencan dengan gadisku.”

 

07.09.23

15.15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Goodbye Instagram: A Soul's Journey to Allah That Was Paused

    Aku sepenuhnya sudah meyakini kebenaran bahwa hakikat diriku adalah jiwaku. Jiwaku ini yang tidak sempurna berasal dari Allah. Ini ada...