Segera
ku catat, hitung-hitung sebagai arsip penting dalam kehidupan, yang tak pernah
terpikir akan sebegitunya… “Jika ada kesempatan, bacalah dengan menyebut
nama Kekasihmu”. Ingin ku ucapkan ulang bahwa “kacamatamu kotak ‘saat
pertama bertemu (di sekolah)’ dan bulat ‘saat terakhir bertemu (di rumah)’. Kemudian
“Mengenalkan ku pada Adz-Dzikra milik Mendiang KH Arifin Ilham, dan mengenalkan
ku pada apa yang disebut sebagai makan bersama” ……….
Berkenalan
di bulan November tepatnya saat libur semester dan pada saat lebaran idul
fithri di tahun 2016, tidak berani banyak bicara karena menjaga kehormatan
wanita, dia adalah wanita yang pada saat pertama kali bertemu di bulan September
sudah memberikan energi cinta yang positif bagi diri ini, kemudian taqdir Tuhan
memisahkan kami di bulan November tahun 2019, peninggalannya membuat diri ini
sempat tak karuan, derai air mata terus mengalir 2 bulan lamanya, kesunyian
hati terus menghantui hingga kini, namun energi menggapai cita-cita, membahagiakan
orangtua, semangat membaca buku pun lahir atasnya, dan inilah yang ku sebut patah
hati
Tuhan
Ini semua adalah Kenyataan
Tak Mampu terhindarkan
Tak Mampu Melepaskan…..
Hingga Kini
Rasa cinta, sayang selalu bersemayam
Pada
diri ini
Walau Pengalaman tersebut sangatlah
kelam….
Ada
banyak literatur cinta bahagia yang ku baca, salah satunya katakanlah “ayat-ayat
cinta”. Namun, hingga kini semua literatur tersebut tak dapat menghilangkan
patah hati yang ku rasakan, akhirnya ku coba untuk menggunakan rasa patah hati
ini ke dalam hal-hal positif, seperti membaca buku, berorganisasi, dan lainnya.
Kenyataannya sama, ternyata cinta dan patah hati sama-sama melahirkan energi
yang sangat luar biasa.
Sayang
sekali, patah hati tak mendapatkan perhatian yang sangat serius, patah hati di
anggap sebagai akhir dari dongeng cinta yang dibangun setiap manusia. Tapi,
bagiku tidak, “lihatlah dia yang bunuh diri karena cinta” bukankah untuk
melakukan bunuh diri, manusia memerlukan energi ?. Syukur aku tak melakukan hal
itu untuk menghabiskan energi patah hati ku….
Sepertinya berakhir sampai disini dulu
Aku tak mau terlalu mengingat masa itu
Masa-masa dimana aku
Selalu berharap pada selain Tuhanku….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar