Senin, 25 Oktober 2021

Angel Sunglasses: Broken Heart


            Segera ku catat, hitung-hitung sebagai arsip penting dalam kehidupan, yang tak pernah terpikir akan sebegitunya… “Jika ada kesempatan, bacalah dengan menyebut nama Kekasihmu”. Ingin ku ucapkan ulang bahwa “kacamatamu kotak ‘saat pertama bertemu (di sekolah)’ dan bulat ‘saat terakhir bertemu (di rumah)’. Kemudian “Mengenalkan ku pada Adz-Dzikra milik Mendiang KH Arifin Ilham, dan mengenalkan ku pada apa yang disebut sebagai makan bersama” ……….

            Berkenalan di bulan November tepatnya saat libur semester dan pada saat lebaran idul fithri di tahun 2016, tidak berani banyak bicara karena menjaga kehormatan wanita, dia adalah wanita yang pada saat pertama kali bertemu di bulan September sudah memberikan energi cinta yang positif bagi diri ini, kemudian taqdir Tuhan memisahkan kami di bulan November tahun 2019, peninggalannya membuat diri ini sempat tak karuan, derai air mata terus mengalir 2 bulan lamanya, kesunyian hati terus menghantui hingga kini, namun energi menggapai cita-cita, membahagiakan orangtua, semangat membaca buku pun lahir atasnya, dan inilah yang ku sebut patah hati

Tuhan

Ini semua adalah Kenyataan

Tak Mampu terhindarkan

Tak Mampu Melepaskan…..

Hingga Kini

Rasa cinta, sayang selalu bersemayam

Pada  diri ini

Walau Pengalaman tersebut sangatlah kelam….

 

            Ada banyak literatur cinta bahagia yang ku baca, salah satunya katakanlah “ayat-ayat cinta”. Namun, hingga kini semua literatur tersebut tak dapat menghilangkan patah hati yang ku rasakan, akhirnya ku coba untuk menggunakan rasa patah hati ini ke dalam hal-hal positif, seperti membaca buku, berorganisasi, dan lainnya. Kenyataannya sama, ternyata cinta dan patah hati sama-sama melahirkan energi yang sangat luar biasa.

            Sayang sekali, patah hati tak mendapatkan perhatian yang sangat serius, patah hati di anggap sebagai akhir dari dongeng cinta yang dibangun setiap manusia. Tapi, bagiku tidak, “lihatlah dia yang bunuh diri karena cinta” bukankah untuk melakukan bunuh diri, manusia memerlukan energi ?. Syukur aku tak melakukan hal itu untuk menghabiskan energi patah hati ku….

Sepertinya berakhir sampai disini dulu

Aku tak mau terlalu mengingat masa itu

Masa-masa dimana aku

Selalu berharap pada selain Tuhanku….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Goodbye Instagram: A Soul's Journey to Allah That Was Paused

    Aku sepenuhnya sudah meyakini kebenaran bahwa hakikat diriku adalah jiwaku. Jiwaku ini yang tidak sempurna berasal dari Allah. Ini ada...